Bicara tentang janji, banyak sekali tokoh dalam Alkitab yang bergumul tentang ini. Bagaimana Tuhan sering memberi kita janjiNya, namun pada kenyataannya butuh waktu yang lama sampai melihat janji itu tergenapi. Sebut saja Abraham, Yusuf, dan beberapa nama yang cukup populer di Alkitab. Hidup mereka sangat menarik namun kali ini kita akan belajar dari seseorang bernama Kaleb.
As we know, Kaleb adalah salah seorang bangsa Israel yang berasal dari suku Yehuda yang diutus Tuhan untuk mengintai tanah Kanaan, tanah perjanjian Tuhan. Dia bersama bangsa Israel yang lain mendapatkan sebuah janji Tuhan bahwa mereka akan menduduk tanah Kanaan dan akan memilikinya sebagai milik pusaka. Namun, ketika halangan demi halangan terjadi di depan mata Kaleb yang membuat janji Tuhan semakin jauh dari hidupnya, Kaleb tetap kuat berpegang pada janji Tuhan. Luar biasa bukan! Kita coba lihat apa rahasianya :D
1. Kaleb tidak terpengaruh oleh omongan negatif orang
Bilangan 13: 30
Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!
Ketika Kaleb bersama kedua belas pengintai mengintai negeri Kanaan, sepuluh diantaranya berbicara negatif tentang tanah perjanjian Tuhan. Mereka berkata bahwa mustahil kalau mereka bisa masuk ke sana! Begitu juga dengan orang-orang disekitar kita. Mungkin ketika Tuhan menyatakan janjiNya pada hidup kita, janjiNya begitu luar biasa indah namun juga tampak mustahil dilakukan. Ada raksasa-raksasa yang harus kita hadapi, ada peperangan yang harus terjadi, ada usaha yang harus dikeluarkan. Nah, masalahnya banyak orang di sekitar kita yang justru menjatuhkan mental kita. Mereka dengan rajin berkata bahwa mimpi kita terlalu tinggi, terlalu sulit untuk dijangkau, terlalu jauh untuk kemampuan kita. Mereka lupa ada faktor T yang berperang bagi kita, Tuhan. Apapun yang dikatakan orang tentang mimpimu, tentang janji Tuhan, tetaplah pegang itu bahkan seperti Kaleb, dia memperkatakannya di hadapan orang-orang yang tidak percaya walau dia akan dirajam batu. Amazing! Jangan menyerah, pegang dan perkatakan janji Tuhan walaupun sekelilingmu menganggap engkau gila. Kita tahu siapa yang kita percayai :) itu yang terpenting :D
Bilangan 14: 8
Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
2. Setialah walau ada penundaan.
Bilangan 14: 34
Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu:
Oke, setelah Bangsa Israel bersungut-sungut dan memberontak, Tuhan menghukum mereka berkeliling di padang pasir selama 40 tahun. Yes! 40 TAHUN! Apakah Kaleb termasuk di dalamnya? YA! Walaupun Tuhan berjanji Kaleb tetap akan masuk tanah Kanaan, dan Kaleb sama sekali tidak berdosa dalam hal sungut menyungut (apaan sih?) tapi Kaleb tetap mengalami masa penundaan. Kebayang ga rasanya? Kita ga ikutan dosa tapi ikut menanggung hasil dosa orang lain. Oke, lihat sisi baiknya, janji Tuhan tetap berlaku walaupun ada penundaan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab dalam hidup kita. Contoh, bos yang jahat, teman yang main tusuk dari belakang, uang kita ditipu orang dan sebagainya, sebutkan saja hal-hal buruk yang dapat terjadi tapi Tuhan melihat sikap hati kita. Sama sekali tidak tercatat Kaleb nggrundel kepada Tuhan namun Kaleb dengan setia mengikuti Tuhan, sama sekali tidak komentar dengan keputusan Tuhan yang tampak 'tidak adil' bagi dirinya. Kaleb tetap stay, tetap percaya Tuhan akan menggenapi janjinya walau dia harus ikut menunggu. Kebanyakan dari kita tidak perlu menunggu selama itu, jadi, tidak ada alasan untuk menyerah atau menggerutu :) ikuti saja kehendak Tuhan, tetap setia dan jalani bagian kita dengan taat. Tuhan tak pernah lalai dalam menggenapi janjiNya!
3. Tetap kuat saat penggenapan janji itu tiba.
Yosua 14: 11
pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.
Kita sudah melewati dua tahap di atas, tetap berpegang pada janji Tuhan, tetap setia walau terjadi penundaan, sebentar lagi janji Tuhan akan tergenapi. Nah, akan tergenapi atau tidaknya akan ditentukan oleh bagaimana kita menggunakan waktu kita selama masa-masa penantian :) Kaleb harus menunggu 40 tahun dan selama 40 tahun tidak seharipun dia melepaskan janji Tuhan dalam hidupnya, dia menjalani hari demi hari untuk melatih dirinya agar ketika saat penggenapan itu tiba, dia sanggup memperolehnya. Bayangkan Kaleb berumur 85 tahun saat Tuhan menggenapi janjiNya untuk memberikan Hebron pada dia, masalahnya di sana ada orang Enak, bangsa raksasa yang perkasa. Kaleb tidak chicken out dan bilang, "Heaaa! Aku ga kuat menghadapi mereka!" Dia, kakek umur 85 tahun, punya seribu alasan untuk kabur tapi dia dengan gagah perkasa mengklaim janji Tuhan dan Hebron pun menjadi miliknya. Kita pun demikian, masa penantian kita akan janji Tuhan tidak kita habiskan dengan leha-leha. Justru ketika kita fokus pada janji Tuhan, kita akan terus mengupgrade diri kita agar kita layak mendapatkan janji itu. Contoh, kita dijanjikan akan menjadi CEO perusahaan besar, kita pun harus senantiasa melatih diri untuk menjadi pribadi yang cocok menjadi CEO. Jangan sampai pada saat kita mau diangkat menjadi CEO, mental kita masih mental Office Boy. So, tidak ada alasan bagi kita untuk santai-santai, namuan terus asah kemampuan kita sampai tiba saatnya Tuhan menggenapi janjiNya :D
Keep strong! Jangan menyerah! Karena Tuhan pasti akan menggenapi janjiNya, pegang terus janjiNya walau kita harus melewati lembah kekelaman karena selalu ada pelangi sehabis hujan ;)
1 Korintus 15: 58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Have a blessed day!
0 comments:
Posting Komentar