Jumat, 14 September 2012

To Be a Fool

Suatu ketika aku pernah berbicara dengan seseorang, kami banyak bertukar kata *halah!* FYI, dia Kristen dan dia adalah salah seorang yang cukup kudengarkan. Kami berbicara dan akhirnya menyentuh topik yang cukup sensitif, tentang giving yourself to God. Dia menyarankan aku untuk tidak terlalu terlibat pelayanan dan mulai membangun hidupku. Sebuah saran yang membuatku banyak berpikir dan terus berpikir sampai beberapa hari sesudahnya.

Satu hal yang paling membuatku sangat enjoy adalah pelayanan :) heheheh~ I feel like I can pour my everything to Him, my life, my skill, my time. Passionku ada di sana dan Tuhan terus menerus memproses karakterku lewat orang-orang yang terlibat di dalamnya. Banyak hal yang aku dapatkan selama aku diizinkan untuk bekerja di ladangnya sambil terus berdoa semakin banyak orang dimenangkan lewat segala hal yang bisa kulakukan. Aku tak terlalu bagus dalam penginjilan one on one D: I will sharing it next time heheheh~


Click to go to Original Site
Back to topic. Singkat cerita, aku berasa seperti makan buah pengetahuan baik dan buruk. Fakta demi fakta menghantamku tepat di hidung. Ada banyak hal yang Tuhan janjikan belum terjadi dalam hidupku, sementara orang lain sudah mulai bisa membeli ini itu, aku masih berkutat dengan iman untuk hidup sehari-hari. Teman-teman sebayaku sudah menikah bahkan sudah punya anak, sedangkan aku masih sibuk menggembalakan pelajar. Mereka sudah bisa ke mana-mana, aku masih berdiri di Surabaya. Mereka sukses, aku tidak. Aku merasa aku bukan siapa-siapa, bukan apa-apa dan sia-sia.

Terhuyung, aku berdoa, berbicara dengan Tuhan, Sahabat dan Penasihatku. Bertanya apakah yang aku lakukan ini benar? Mungkinkah Tuhan hendak memakaiku di area lain? Aku bergumul, bergumul, bergumul sampai Roh Kudus turun menenangkan aku. Aku teringat ayat ini,

Filipi 3:7-8 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.  Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan  akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus. 

Yes! I am a fool in world eyes. Aku bodoh di mata dunia. Aku bisa menghabiskan waktuku untuk mengejar banyak hal. Memotong jam pelayananku untuk tambahan pekerjaan, menahan persembahan agar bisa jalan-jalan, menolak berbagi agar bisa membeli lebih banyak barang tapi aku memilih untuk mengikuti tuntunan yang Tuhan taruh dalam hatiku. Kemanapun Tuhan memintaku bergerak, aku akan kesana. Jika dunia menganggap hal-hal seperti kedudukan, uang, pasangan, kemapanan adalah tujuan hidup mereka, maka aku memilih menjadi bodoh karena aku memilih mengejar Tuhan dalam hidupku. Apakah aku ingin ke luar negeri? Ya. Apakah aku ingin punya pasangan? Ya. Apa aku ingin BB baru? Ya. Apa aku ingin kebebasan finansial? Ya. Tapi sekali lagi, aku ga bisa lepas dari api yang Tuhan taruh dalam hidupku. Keputusan menerima Tuhan berarti adalah keputusan untuk menerima setiap jalan-jalanNya diatas jalan-jalanku, rencanaNya di atas rencanaku.

Apakah ada ketakutan kalau ternyata aku salah jalan dan diakhir hidupku ternyata segala hal yang kulakukan ini sia-sia? Sekali lagi aku menjawab ya, tapi aku juga melihat orang-orang yang jauh lebih banyak berkorban dari aku dan mereka tidak mendapat apapun di dunia. Berapa banyak misionaris yang meninggal di pedalaman tanpa pernah mengecap kesuksesan versi dunia? Tapi toh, aku dapat melihat betapa mereka menyukai panggilan mereka. Mereka tahu apa yang mereka lakukan dan mereka melakukannya sampai mati. Senyum mereka hanya untuk satu, ketika Tuhan menyambut mereka dengan berkata, "Baik sekali pekerjaanmu, hai hambaKu yang setia, masuklah dalam kebahagiaan Tuanmu." Itu juga yang aku inginkan Tuhan katakan ketika aku bertemu denganNya kelak :)

Bukan berarti aku tidak melakukan apapun untuk merencanakan masa depanku. I'm still learning to use my time wisely. Untuk membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan, Tuhan dan pelayanan. Aku juga harus semakin memperbesar kapasitasku agar dapat melakukan lebih banyak hal untuk KerajaanNya sekaligus menjadi saluran berkat bagi sesama :) It's still a long way to go tapi biarlah Tuhan tetap menjadi fokus utama kita ketika kita melangkah dalam keseharian walaupun kita dikatakan bodoh oleh dunia. Mereka hanya belum tahu hal yang lebih memuaskan daripada sekedar mendapatkan uang dan kedudukan :) heheheh~

Keep running!!! Jesus love you :D hehehe~ Gbu~

Eh, baru dapet quote yang bagus :)

"The ungodly may succeed in life, but in the end their success will mean nothing if they lose their soul."
~ Philip Mantofa

1 comments:

  1. For the true success is just like David did, mengerjakan panggilan Tuhan bagi generasinya :) ayo raih kesuksesan dg standar Allah, jia you nita, you're on the right track!!!

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

© Everything But Ordinary, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena