Aku menghambur masuk ke kamarku dengan berurai air mata. Kubanting pintu dibelakangku, tak kuhiraukan seruan ibuku yang menanyakan keadaanku. Hatiku terasa begitu sakit, sebuah luka tertoreh dalam hingga tak mungkin untuk dijahit kembali. Aku bergelung dalam selimutku dan terus menangis, meratap menghadap tembok. Aku tidak ingin berkata apapun, aku tak ingin berbicara dengan siapapun. Mulutku kelu dan hatiku tak sanggup merangkai kata untuk mengutarakan sakitnya. Aku terpuruk.
Dalam kekecewaanku, aku berseru pada Tuhan. Katanya Dia tidak perlu banyak kata karena Dia mengerti bahasa air mata. Katanya Dia selalu ada ketika orang mencari wajahNya. Katanya, katanya, katanya, aku tidak peduli, aku membutuhkan Dia sekarang.
"Tuhan!" Aku memulai petisiku. "Mengapa Engkau izinkan aku mengalami hal ini?"
Tidak ada suara balasan. Aku kembali berbicara.
"Aku tidak punya seorangpun yang mengasihi aku! Engkau menciptakan begitu banyak pria di luar sana, tapi tidak satupun yang Engkau sediakan bagiku! Tidak ada satupun dari mereka yang tertarik padaku! Bahkan, orang yang kusuka pun tidak memperhatikan aku! Mengapa Tuhan?! Mengapa Engkau tidak buat dia mencintaiku! Dia bahkan tidak mempedulikan aku sama sekali! Aku lewat didepannya pun dia membuang muka!"
Air mataku mengalir begitu deras, menyebutkan satu per satu keinginanku padaNya seperti menyiramkan air garam pada luka menganga di hatiku tapi di sisi lain, aku merasa lega, bebanku seakan berkurang. Aku pun melanjutkan.
"Tuhan! Tidak ada pangeran yang mau dengan aku! Jangankan pangeran, rakyat jelata pun enggan bersamaku! Bagaimana mungkin aku dapat hidup bahagia?! Aku mau Tuhan, ada seorang pria mengejarku dengan segenap kekuatannya. Seorang pangeran yang rela menempuh bahaya hanya demi aku. Seorang pria yang hatinya hanya untukku. Aku mau Tuhan, seorang pria yang rela melepaskan segalanya demi mendapatkan aku...."
Aku terus menangis, itulah keinginan terdalamku. Itulah impianku. Sejak aku dapat membaca cerita tentang putri dan pangeran berkuda putih, sejak aku dapat mengeja tulisan 'happily ever after'.
"Aku sudah menunggu dan menunggu tapi tidak ada seorangpun yang bersedia mengejarku. Mereka semua menyerah. Aku lelah, Tuhan. Aku lelah! Katakan saja bila itu hanya dongeng! Biar kukubur impianku."
Hatiku seperti disiram air es ketika aku mengatakan akan mengubur impianku tapi itu adalah satu-satunya jalan keluar bagiku. Berhenti berharap.
Aku menangis sesegukan....
"Bukankah Aku mengasihimu?"
Aku tersentak, sebuah suara lembut bergema dalam jiwaku.
"Bukankah Aku mecintaimu dengan segala yang Aku punyai?"
Suara itu mengalir seperti sungai.
"Tapi Tuhan...." Aku berusaha membantah namun kembali terdiam.
"Aku mencintaimu dengan segenap hatiKu. Aku mengejarmu hingga Kulepas segala yang Kumiliki. Kukejar engkau hingga Aku turun ke bumi. Aku rela melepas tahtaKu untukmu. Aku meninggalkan Surga untukmu. Aku berikan kasihKu tanpa syarat kepadamu. Aku bahkan mati demi dirimu. Aku mengejarmu, tanpa lelah selama puluhan tahun sampai akhirnya Aku mendapatkan hatimu dan sampai kesudahannya, tidak sekalipun Aku akan menyerah terhadapmu ataupun melepaskanmu. Kaulah yang Kukasihi. Tidakkah Aku cukup bagimu?"
Aku tak sanggup membalas tapi ada bantahan dalam hatiku...
"Tapi Tuhan, aku ingin ada orang yang memperhatikan aku, yang memelukku ketika aku dalam masalah. Yang menenangkan aku, menjagaku...."
"Aku tidak pernah menolakmu. Aku selalu memikirkanmu di setiap waktuKu. Aku memelukmu ketika engkau lemah. Aku memberimu kekuatan ketika engkau lelah. Setiap air matamu kutampung dalam kirbatKu, setiap katamu Aku dengar dan setiap masalahmu Aku punya jalan keluar. MalaikatKu tak pernah lalai menjagamu, bahkan Aku sendiri berjalan bersamamu dalam masa-masa tergelapmu. Akulah Raja Semesta Alam, Pangeranmu. Kuberikan segala yang Aku punya kepadamu.... Tidakkah Aku cukup bagimu?"
Kata-kata terakhirNya membuat hatiku mencair, air mata kembali mengalir. Aku merasa bodoh sekali. Aku memiliki Kekasih yang sempurna, mengapa aku masih meminta kekasih yang penuh dengan kelemahan? Aku diinginkan, aku dicintai dengan begitu sangat. Ada Seorang Pangeran yang rela membuang segalanya demi aku, tidak ada alasan bagiku untuk merasa terpuruk.... Aku tersenyum lembut....
"Ya Tuhan, Engkau cukup bagiku...."
__________________________________________________________
Dia cukup bagi kita.
Sebearnya udah dari seminggu lalu kepingin nulis ini, cuman karena jadwal yang cukup ajegile, aku terpaksa menundanya. Nyaris saja lupa tapi begitu baca postingan dari Mbak Lasma yang ini. Aku langsung teringat betapa Tuhan mengasihi kita. Lebih dari apapun.
Sebagai cewek, kita pasti punya segudang impian cowok idaman kita, mulai dari care, romantis, ngertiin kita, menjaga kita, melindungi kita dan sebagainya. Sering kali kita menuntut para pria menjadi semacam pangeran berkuda putih bagi kita, dan sering kali kita kecewa ketika kita tidak mendapatkannya. Atau bisa juga seorang cewek yang merasa tidak berharga karena seumur hidupnya ga ada cowok yang berani membayar harga untuk dia... Hei! Tuhan Semesta Alam, Raja segala Raja, sudah membayar kita sampai lunas! Bayangkan kalau ada seorang pangeran yang rela melepas haknya sebagai Putra Mahkota demi mengejar kita. So Sweet, bisa dibuat novel berjilid-jilid, hahahah~ Kuberi tahu satu hal.
TUHAN SUDAH MELAKUKANNYA 2000 TAHUN SILAM!
Tuhan melepas kedudukanNya, tahtaNya, kuasaNya hanya demi mengejar kita ke bumi dan rela mati buat kita. Beuuuh! Twilight Saga, Romeo n Juliet mah lewaaat! Hahahah~ Amazing isn't? Sering kali kita lupa fakta ini :) so, this is a reminder for you, girls! You are loved! Ga peduli cowok-cowok disekitarmu nganggep kamu apa, ada Seorang Cowok yang tergila-gila denganmu :) namaNya Yesus, your Heavenly Prince, your True Prince :)
Have a blessed day!
Pages - Menu
▼
Rabu, 24 April 2013
Kamis, 11 April 2013
Married or not to be Married?
Hola! Kembali lagi ngeposting tentang relationship. Entah kenapa akhir-akhir ini Tuhan banyak bicara kepadaku tentang hal ini :) heheheh~ Semoga kalian betah saja lah :D hehehe~
Akhir-akhir ini aku sering berpikir tentang pernikahan, gimana yah kalau seandainya Tuhan memintaku untuk hidup tanpa pernikahan? Nah loh! XD hahahaha! Sebagian dari kita langsung teriak, "Nooooo!!!" *bergema* hahahaha!
Pernah tidak kita bertemu dengan orang yang cita-citanya menjadi pengantin :3 hahahah~ Biasanya sih yang menjawab itu anak-anak kecil :D it's cute you know. Tapi sadar tidak sadar, kita sering menargetkan kesuksesan kita dengan label pernikahan. Oh, tunggu berpasangan dan menikah baru aku dibilang sukses, lalu yang udah married bilang, kalau udah punya anak baru sukses. Believe me, nikah adalah salah satu tolok ukur kesuksesan seorang cewek :p dan sering itu menjadi tekanan bagi kita yang masih jomblo diantara temen-temen yang pajang foto marriednya di media sosial. Tapi benarkan demikian?
Sebelum kita melangkah lebih jauh, kita sepakati definisi sukses itu dulu, menurutku, sukses itu tidak ditentukan dari berapa banyak rumah, uang, seberapa cakep atau mapan pasangan kita, seberapa banyak anak kita, tapi dari seberapa banyak kita menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita. Kita bisa punya uang banyak, suami cakep, anak yang luar biasa tapi ketika kita bertemu Tuhan, Tuhan bilang, "Enyah hamba yang jahat." apapun yang kita lakukan tidak ada gunanya. So, menurutku definisi kata sukses adalah bagaimana kita menjadi hamba yang melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan :) walaupun kita akan kehilangan beberapa hal dalam hidup kita. Beberapa orang hal tersebut adalah kesempatan terkenal, beberapa yang lain adalah kesempatan menjadi kaya, dan bagi beberapa wanita adalah kesempatan untuk menikah muda. Tapi yang ingin kukatakan adalah kita memiliki tujuan yang lebih tinggi dari sekedar menikah dan membangun rumah tangga. Tuhan ingin kita membangun RumahNya!
Ada sebuah statement yang menggelitik namun juga menohok tajam dari Ps. Jeffrey Rahmat dalam kotbah "Single Forever"nya, yaitu, "Kita tidak perlu menikah untuk masuk ke Surga!" hah! So true! Dan somehow aku bersyukur, aku terbebas dari tekanan untuk harus menikah karena umur sejak mendengar statement itu. Ada hal yang harus kita kejar daripada sekedar target menikah.
Ironis sekali melihat banyak wanita muda dengan potensinya yang besar gamang karena masalah ini. Kebanyakan, kita sebagai cewek sering jatuh di area ini, biasanya, ada yang terang-terangan jatuh, ada juga yang berpura-pura tegar padahal dalam hatinya sudah dag-dig-dug ga karuan, terkungkung dalam kekhawatiran, terjerat dalam ketakutan. HEI!!! Visi Tuhan dalam hidup kita lebih tinggi daripada sekedar menikah! Tuhan rindu memakai kita para wanitaNya menjadi jawaban bagi dunia! Membawa yang tersesat kembali kepadaNya, menjadi perpanjangan tanganNya menjangkau yang lemah dan terluka. Menyembuhkan, memulihkan, dan memberi kehangatan. So what, if you are not (yet) married?! Do your job in this world, because it is what God want you to do. Jika Dia berpikir kamu butuh pertolongan, barulah Dia yang akan memberikan pasangan. Ingat, kita sanggup mencapai visi kita bersama Tuhan karena Dialah Tuhan Maha Kuasa! Dia yang memberi kasih karunia agar kita dapat melakukan bagian kita. Ingat, Dia sumber kekuatan kita,
Loh, lalu bagaimana dong? Kalau begitu aku ga nikah? Hahahha~ Tenang saja lah! Tuhan kita adalah Tuhan yang juga menulis, mintalah maka akan diberi, ketoklah maka pintu akan dibukakan. Jika kita memiliki kerinduan untuk berpasangan, ask Him in prayer! Dia yang akan memutuskan apa yang terbaik bagi hidup kita :) tapi tetap ingat untuk mengejar Visi Tuhan dalam hidup kita lebih dari pada kita mengejar pasangan kita :) Pasangan adalah sesuatu yang ditambahkan dalam hidup kita :)
Sedikit curcol, sejak aku ngeh dengan kebenaran ini, aku makin enjoy dengan hidupku! Ga lagi tertekan dengan stigma orang-orang, pertanyaan iseng orang tua atau desakan handai taulan, I know what I do! And I won't regret any of it, even if God said I will not married :) Tuhan sudah memberikan banyak hal yang harus kukejar, visi demi visi Tuhan tambahkan dalam hidupku membuat tidak sedetikpun hidupku drop hanya karena aku masih sendiri. And I'm so fired!!! Jadilah single yang maksimal, lakukan setiap pekerjaan Tuhan dalam hidup kita dengan baik, jadilah berkat, jadilah inspirasi. Oh! I'm so excited what God will do next :) and i want to be a part of it ;)
Keep shining, ladies!
Akhir-akhir ini aku sering berpikir tentang pernikahan, gimana yah kalau seandainya Tuhan memintaku untuk hidup tanpa pernikahan? Nah loh! XD hahahaha! Sebagian dari kita langsung teriak, "Nooooo!!!" *bergema* hahahaha!
Pernah tidak kita bertemu dengan orang yang cita-citanya menjadi pengantin :3 hahahah~ Biasanya sih yang menjawab itu anak-anak kecil :D it's cute you know. Tapi sadar tidak sadar, kita sering menargetkan kesuksesan kita dengan label pernikahan. Oh, tunggu berpasangan dan menikah baru aku dibilang sukses, lalu yang udah married bilang, kalau udah punya anak baru sukses. Believe me, nikah adalah salah satu tolok ukur kesuksesan seorang cewek :p dan sering itu menjadi tekanan bagi kita yang masih jomblo diantara temen-temen yang pajang foto marriednya di media sosial. Tapi benarkan demikian?
Sebelum kita melangkah lebih jauh, kita sepakati definisi sukses itu dulu, menurutku, sukses itu tidak ditentukan dari berapa banyak rumah, uang, seberapa cakep atau mapan pasangan kita, seberapa banyak anak kita, tapi dari seberapa banyak kita menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita. Kita bisa punya uang banyak, suami cakep, anak yang luar biasa tapi ketika kita bertemu Tuhan, Tuhan bilang, "Enyah hamba yang jahat." apapun yang kita lakukan tidak ada gunanya. So, menurutku definisi kata sukses adalah bagaimana kita menjadi hamba yang melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan :) walaupun kita akan kehilangan beberapa hal dalam hidup kita. Beberapa orang hal tersebut adalah kesempatan terkenal, beberapa yang lain adalah kesempatan menjadi kaya, dan bagi beberapa wanita adalah kesempatan untuk menikah muda. Tapi yang ingin kukatakan adalah kita memiliki tujuan yang lebih tinggi dari sekedar menikah dan membangun rumah tangga. Tuhan ingin kita membangun RumahNya!
Ada sebuah statement yang menggelitik namun juga menohok tajam dari Ps. Jeffrey Rahmat dalam kotbah "Single Forever"nya, yaitu, "Kita tidak perlu menikah untuk masuk ke Surga!" hah! So true! Dan somehow aku bersyukur, aku terbebas dari tekanan untuk harus menikah karena umur sejak mendengar statement itu. Ada hal yang harus kita kejar daripada sekedar target menikah.
Ironis sekali melihat banyak wanita muda dengan potensinya yang besar gamang karena masalah ini. Kebanyakan, kita sebagai cewek sering jatuh di area ini, biasanya, ada yang terang-terangan jatuh, ada juga yang berpura-pura tegar padahal dalam hatinya sudah dag-dig-dug ga karuan, terkungkung dalam kekhawatiran, terjerat dalam ketakutan. HEI!!! Visi Tuhan dalam hidup kita lebih tinggi daripada sekedar menikah! Tuhan rindu memakai kita para wanitaNya menjadi jawaban bagi dunia! Membawa yang tersesat kembali kepadaNya, menjadi perpanjangan tanganNya menjangkau yang lemah dan terluka. Menyembuhkan, memulihkan, dan memberi kehangatan. So what, if you are not (yet) married?! Do your job in this world, because it is what God want you to do. Jika Dia berpikir kamu butuh pertolongan, barulah Dia yang akan memberikan pasangan. Ingat, kita sanggup mencapai visi kita bersama Tuhan karena Dialah Tuhan Maha Kuasa! Dia yang memberi kasih karunia agar kita dapat melakukan bagian kita. Ingat, Dia sumber kekuatan kita,
Loh, lalu bagaimana dong? Kalau begitu aku ga nikah? Hahahha~ Tenang saja lah! Tuhan kita adalah Tuhan yang juga menulis, mintalah maka akan diberi, ketoklah maka pintu akan dibukakan. Jika kita memiliki kerinduan untuk berpasangan, ask Him in prayer! Dia yang akan memutuskan apa yang terbaik bagi hidup kita :) tapi tetap ingat untuk mengejar Visi Tuhan dalam hidup kita lebih dari pada kita mengejar pasangan kita :) Pasangan adalah sesuatu yang ditambahkan dalam hidup kita :)
Sedikit curcol, sejak aku ngeh dengan kebenaran ini, aku makin enjoy dengan hidupku! Ga lagi tertekan dengan stigma orang-orang, pertanyaan iseng orang tua atau desakan handai taulan, I know what I do! And I won't regret any of it, even if God said I will not married :) Tuhan sudah memberikan banyak hal yang harus kukejar, visi demi visi Tuhan tambahkan dalam hidupku membuat tidak sedetikpun hidupku drop hanya karena aku masih sendiri. And I'm so fired!!! Jadilah single yang maksimal, lakukan setiap pekerjaan Tuhan dalam hidup kita dengan baik, jadilah berkat, jadilah inspirasi. Oh! I'm so excited what God will do next :) and i want to be a part of it ;)
Keep shining, ladies!
Selasa, 02 April 2013
Single Forever
Judulnya sedikit kontroversial :p I know, tapi sebelum kalian merajam aku dengan batu, itu adalah judul dari kotbah Ps. Jeffrey Rahmat, gembala senior di JPCC, Jakarta :p heheheh~ Isi kotbahnya bagus banget, sangat recommended bagi yang galau masalah PH hahahah~ So, sebelum merajamku, dengerin dulu kotbahnya :D
BTT, akhir-akhir ini aku mendengar beberapa berita yang cukup menyedihkan. Salah seorang temenku yang sempat magang di rumah sakit jiwa cerita bagaimana banyak anak muda masuk kesana karena diputus pacar. Tidak hanya itu, temanku yang lain juga cerita tentang bagaimana dia menemukan seorang anak muda masuk UGD karena menegak obat serangga, alasannya? Lagi-lagi karena diputus pacar.... Rasanya sungguh ironis mendengar dua berita tersebut. Masa muda adalah masa terbaik dimana kita dapat mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Waktu dan tenaga kita masih sangat melimpah dan bisa banyak melakukan pekerjaan Tuhan, sangat disayangkan kalau masa yang begitu indah kita sia-siakan di rumah sakit jiwa ataupun di UGD....
Mungkin tidak semua orang mengalami kasus di atas, tapi betapa banyak dari kita menginvestasikan waktu di hal yang salah, salah satunya adalah dengan komitmen untuk berpasangan di usia yang terlalu dini dimana banyak dari kita lebih menggunakan perasaan dan pilihan kita yang labil daripada menggunakan logika dan kesiapan hati :) kebanyakan kita sudah menaruh waktu, air mata, perasaan dan kebebasan kita mengembangkan talenta untuk sesuatu yang sementara. Talenta kita akan sangat berguna ketika kita semakin dewasa sementara komitmen yang salah hanya membawa kita pada perasaan yang hancur dan hati yang terluka. Ingat, waktu adalah hal yang sangat berharga yang tak layak untuk disia-siakan :)
Lalu, apa yang perlu kita ketahui sebelum memulai hubungan serius? Disinilah judul postingan ini dijelaskan.
Sebelum kita berpasangan kita memiliki kehidupan single. Nah kesalahan terbesar dari pikiran kita adalah definisi single yang berarti sendirian, tidak utuh, sehingga beberapa orang mengharamkannya :p justru sebaliknya, single adalah pribadi yang penuh, utuh. Cek saja di kamus Oxford :) heheheh~ menjadi single bukan berarti kita produk gagal. Single berarti kita sanggup mencukupi kebutuhan intelektual, spiritual, finansial dan emosianal kita tanpa bergantung pada orang lain. Selama seseorang belum mencapai tahap single dalam hidupnya, mereka tidak akan sanggup membangun hidup berpasangan karena hubungan yang terjalin adalah hubungan yang tidak sehat dan saling menyedot energi satu sama lain sehingga pada akhirnya, mereka akan kelelahan, burn out, habis dan membuka peluang untuk mencari sumber pemenuhan yang lain. Akibatnya, selingkuh.... Atau yang terjadi seperti kasus di atas, karena seseorang tidak single, dia menaruh pemenuhan kebutuhannya pada pasangannya sehingga ketika pasangannya meninggalkan dia, dia akan desperate, kosong, sehingga muncullah sebuah lagu lawas, "bila kau mati, ku juga mati."
Single juga berarti mengerti tujuan hidupnya. Tahu siapa dirinya dalam Tuhan, tahu identitasnya dan untuk apa dia hidup :) Ini penting sekali dan harus kita ketahui. Sebelum mencari pacar, lebih baik kita mencari tahu tujuan hidup kita :) kalau tidak, berabe. Kita akan menjadikan pasangan kita sebagai tujuan hidup kita, dan ketika dia pergi, bum! Kita pun terkapar di UGD karena usaha bunuh diri atau rumah sakit jiwa karena depresi berkepanjangan. Menemukan visi juga penting sebagai saringan dalam mencari pasangan hidup :) karena kita tidak mungkin berjalan ke arah berlawanan dengan pasangan kita. Pastikan visi kita dan pasangan kita sama, agar kita dapat mengeliminasi salah satu faktor konflik dalam rumah tangga :) kita pacaran untuk menikah dan menikah sekali untuk selamanya kan? Bila partner bisnis saja sangat berhati-hati menjalin kerjasama, apalagi bila kita mencari partner hidup? :)
Single bukan status tapi keadaan seseorang. Tidak salah bila Ps. Jeffrey menamakan kotbahnya Single Forever karena sebelum atau sesudah berpasangan, kita adalah pribadi yang utuh :) bahkan ketika suatu hari pasangan kita dipanggil Tuhan lebih dahulu. Hanya orang yang single yang sanggup berdiri tegak walau merasakan kehilangan yang luar biasa. Postingan ini, bukan hanya untuk orang lajang tapi juga untuk yang berpasangan ;) hehehe~ Tapi aku sangat-sangat terbeban dengan para remaja :( miris sekali melihat masa muda mereka diinvestasikan pada hal yang salah dan pada orang yang salah :(
Jika kalian ada yang membaca postingan ini dan kalian masih berumur belasan tahun, ingatlah, waktu-waktu kalian akan segera berlalu, gunakan dengan bijak ;) heheheh~ Kuharap aku bisa menjelaskannya dengan lebih baik :( yah, sampai aku menemukan kata-kata yang lebih bagus, nikmati saja postingan ini ;)
Btw, happy easter! Aslinya aku mau posting tentang paskah :3 tapi ditengah-tengah mengetik, aku kehilangan moodnya =.= ya sudahlah! Tidak ada Tuhan yang mau mengorbankan diriNya bagi manusia. Ingatlah selalu bahwa salibNya cukup bagi kita! :D Have a blast day!
BTT, akhir-akhir ini aku mendengar beberapa berita yang cukup menyedihkan. Salah seorang temenku yang sempat magang di rumah sakit jiwa cerita bagaimana banyak anak muda masuk kesana karena diputus pacar. Tidak hanya itu, temanku yang lain juga cerita tentang bagaimana dia menemukan seorang anak muda masuk UGD karena menegak obat serangga, alasannya? Lagi-lagi karena diputus pacar.... Rasanya sungguh ironis mendengar dua berita tersebut. Masa muda adalah masa terbaik dimana kita dapat mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Waktu dan tenaga kita masih sangat melimpah dan bisa banyak melakukan pekerjaan Tuhan, sangat disayangkan kalau masa yang begitu indah kita sia-siakan di rumah sakit jiwa ataupun di UGD....
Mungkin tidak semua orang mengalami kasus di atas, tapi betapa banyak dari kita menginvestasikan waktu di hal yang salah, salah satunya adalah dengan komitmen untuk berpasangan di usia yang terlalu dini dimana banyak dari kita lebih menggunakan perasaan dan pilihan kita yang labil daripada menggunakan logika dan kesiapan hati :) kebanyakan kita sudah menaruh waktu, air mata, perasaan dan kebebasan kita mengembangkan talenta untuk sesuatu yang sementara. Talenta kita akan sangat berguna ketika kita semakin dewasa sementara komitmen yang salah hanya membawa kita pada perasaan yang hancur dan hati yang terluka. Ingat, waktu adalah hal yang sangat berharga yang tak layak untuk disia-siakan :)
Lalu, apa yang perlu kita ketahui sebelum memulai hubungan serius? Disinilah judul postingan ini dijelaskan.
Sebelum kita berpasangan kita memiliki kehidupan single. Nah kesalahan terbesar dari pikiran kita adalah definisi single yang berarti sendirian, tidak utuh, sehingga beberapa orang mengharamkannya :p justru sebaliknya, single adalah pribadi yang penuh, utuh. Cek saja di kamus Oxford :) heheheh~ menjadi single bukan berarti kita produk gagal. Single berarti kita sanggup mencukupi kebutuhan intelektual, spiritual, finansial dan emosianal kita tanpa bergantung pada orang lain. Selama seseorang belum mencapai tahap single dalam hidupnya, mereka tidak akan sanggup membangun hidup berpasangan karena hubungan yang terjalin adalah hubungan yang tidak sehat dan saling menyedot energi satu sama lain sehingga pada akhirnya, mereka akan kelelahan, burn out, habis dan membuka peluang untuk mencari sumber pemenuhan yang lain. Akibatnya, selingkuh.... Atau yang terjadi seperti kasus di atas, karena seseorang tidak single, dia menaruh pemenuhan kebutuhannya pada pasangannya sehingga ketika pasangannya meninggalkan dia, dia akan desperate, kosong, sehingga muncullah sebuah lagu lawas, "bila kau mati, ku juga mati."
Single juga berarti mengerti tujuan hidupnya. Tahu siapa dirinya dalam Tuhan, tahu identitasnya dan untuk apa dia hidup :) Ini penting sekali dan harus kita ketahui. Sebelum mencari pacar, lebih baik kita mencari tahu tujuan hidup kita :) kalau tidak, berabe. Kita akan menjadikan pasangan kita sebagai tujuan hidup kita, dan ketika dia pergi, bum! Kita pun terkapar di UGD karena usaha bunuh diri atau rumah sakit jiwa karena depresi berkepanjangan. Menemukan visi juga penting sebagai saringan dalam mencari pasangan hidup :) karena kita tidak mungkin berjalan ke arah berlawanan dengan pasangan kita. Pastikan visi kita dan pasangan kita sama, agar kita dapat mengeliminasi salah satu faktor konflik dalam rumah tangga :) kita pacaran untuk menikah dan menikah sekali untuk selamanya kan? Bila partner bisnis saja sangat berhati-hati menjalin kerjasama, apalagi bila kita mencari partner hidup? :)
Single bukan status tapi keadaan seseorang. Tidak salah bila Ps. Jeffrey menamakan kotbahnya Single Forever karena sebelum atau sesudah berpasangan, kita adalah pribadi yang utuh :) bahkan ketika suatu hari pasangan kita dipanggil Tuhan lebih dahulu. Hanya orang yang single yang sanggup berdiri tegak walau merasakan kehilangan yang luar biasa. Postingan ini, bukan hanya untuk orang lajang tapi juga untuk yang berpasangan ;) hehehe~ Tapi aku sangat-sangat terbeban dengan para remaja :( miris sekali melihat masa muda mereka diinvestasikan pada hal yang salah dan pada orang yang salah :(
Jika kalian ada yang membaca postingan ini dan kalian masih berumur belasan tahun, ingatlah, waktu-waktu kalian akan segera berlalu, gunakan dengan bijak ;) heheheh~ Kuharap aku bisa menjelaskannya dengan lebih baik :( yah, sampai aku menemukan kata-kata yang lebih bagus, nikmati saja postingan ini ;)
Btw, happy easter! Aslinya aku mau posting tentang paskah :3 tapi ditengah-tengah mengetik, aku kehilangan moodnya =.= ya sudahlah! Tidak ada Tuhan yang mau mengorbankan diriNya bagi manusia. Ingatlah selalu bahwa salibNya cukup bagi kita! :D Have a blast day!