
Dia berjalan menyusuri lorong-lorong istana. Tiang-tiang yang menjulang tinggi memberi kesan angker pada dirinya yang masih kecil. Digenggamnya tangan sang ayah dengan erat.
"Ayah, kita akan kemana?" Tanya anak kecil itu dengan takut.
Sang ayah menoleh, seorang pria dengan jenggot tebal menutupi dagu dan pipinya. Matanya menatap penuh kasih sayang pada putra yang sangat dicintainya. Sebuah mahkota emas dengan permata-permata indah terpasang di atas sebuah rambut ikal coklat.
"Kita akan menemui rakyat, anakku." Jawab Sang Ayah seraya...