[Announcement] Giveaway Winner!

Seperti yang aku pos di sini dimana aku akan memberikan buku "Weeping Under This Same Moon" kepada seseorang yang beruntung dan mengusahakan keberuntungannya dengan memberi komentar :D heheheh~

Thx buat yang udah drop komen dan merekomendasikan buku favoritnya XD it's means a lot! Aku banyak dapat referensi buku bagus dari teman-teman sesama blogger :D itu berarti PRku juga nambah hahahah~ Can't wait to read them all :D heheheh~

So, here is the result!!!

The winner is.....

*drum rolls*

Speeding Ticket (again)

Just wanna share sesuatu yang aku alami akhir-akhir ini.

Hari jumat lalu aku ketilang untuk kesekian kalinya -.- di tikungan jalan Basuki Rachmat polisi berjaket hijau fluorescent mencegatku. Kepingin sih menerobos a la film action biar dikejar a la film action juga :p tapi karena aku warga negara yang baik, aku menurut. Aku digiring ke pos polisi tak jauh dari sana. Ternyata aku lupa menyalakan lampu utama, nyala sih tapi itu untuk siang hari jadi sinarnya tidak seberapa terang. Ouch....

3rd Anniversary!!!

Happy 3rd Anniversary!!! *peluk Yesus* XD heheheeh~

Yep, sudah tiga tahun lalu aku mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru selamatku lalu dibaptis :D hahaha~ It's been a lot of things I've passed with Jesus XD and I can't wait to face another adventure lies ahead :D heheheh~

A little background story, that time, it’s been a while since the last time I went to Church.

(Culinary) Ayam Tulang Lunak Malioboro

Hola! Nice to see you here :D baik yang sudah pernah berkunjung ke sini maupun yang baru pertama kali ;) Welcome Home!!! *ga jelas*

Oke, back to topic. Barusan adik sepaha sepupuku ulang tahun yang ke *beep*(cencored) :p dan kami sekeluarga diajak makan-makan ke Ayam Tulang Lunak Malioboro di jalan R.A Kartini 47, dekat dari jalan utama Raya Diponegoro. Ini bukan pertama kalinya aku ke sana tapi ini pertama kalinya aku bisa mengincipi banyak menu dengan puas *mumpung gratisan~* In one word: Nyummy!

[Review] Weeping Under This Same Moon

Sinopsis:

Ditulis berrdasarkan kisah nyata dua gadis remaja dari kebudayaan berbeda yang bertemu sehingga mengubah arah hidup mereka secara dramatis.

Mei adalah seorang seniman yang kehidupannya dikacaukan oleh Perang Vietnam. Orangtuanya yang tertekan mengirimnya pergi untuk melarikan diri dengan cara membahayakan dalam eksodus ribuan pengungsi Vietnam yang dikenal dengan sebutan "Manusia Perahu". Dalam kata-kata Mei, kita mengetahui bahaya yang dia hadapi saat menjaga dua adik kandungnya dalam perjalanan laut yang penuh rasa lapar, dahaga dan perampasan, meninggalkan semua yang dia cintai, mencari tempat aman bagi keluarganya.