Apakah sang burung merasa hancur?
Tidak. Beruntung, ia ditemukan Seseorang tatkala dia tak lagi
terbang. Orang itu membawanya ke rumahnya, merawatnya, mengasihinya
dengan segenap keberadaanNya dan sang burung juga sangat mengasihi
Pribadi yang disebut Pemiliknya. Hidupnya sempurna. Dari waktu ke
waktu Sang Pemilik berbicara dengannya walau sang burung tak mengerti
banyak dan saat pun berlalu, namun setiap kali sang burung memandang
ke langit, dia masih ingin terbang menyentuhnya. Pandangan matanya
selalu memandang ke atas dengan penuh harap, oh betapa dia rindu
dapat terbang! Tapi sang burung tidak ingin meninggalkan Sang Pemilik
yang telah begitu sangat mengasihinya, seindah apapun langit tembaga
menjelma.
Sedetik berlalu, sang burung meminta
Sang Pemilik mematahkan sayap kanannya agar dirinya tak lagi tergoda
untuk terbang. Hal terbaik yang pernah diminta Sang burung agar dia
tetap dapat tinggal bersama Tuhannya. Ketika tangan yang penuh kuasa
itu terulur, Sang burung memejamkan matanya, menanti rasa sakit yang
pasti datang, namun…saat-saat berlalu tanpa suara berderak kasar.
Sentuhan lembut menyapu bulu-bulunya yang lembut, kekuatan mengalir
menggerakkan sayap kirinya dan perlahan, sang burung dapat
membentangkan kedua sayapnya secara sempurna. Burung biru itu membuka
matanya dan di dapatinya Sang Pencipta tersenyum, alih-alih
mematahkan sayapnya, Dia memberikan sayap yang baru. Sang burung
menatap tak mengerti dan semakin tidak mengerti ketika tanganNya
menunjuk ke atas, meminta sang burung terbang ke angkasa. Sang burung
ragu, dengan satu senyuman, Sang Pencipta meyakinkan keputusanNya.
Sang burung biru mengepakkan kedua sayapnya, perlahan, semakin
cepat, dan semakin cepat! Dia pun melesat menembus awan keemasan
dengan sempurna!!! Dia mendapatkan apa yang menjadi keinginannya
namun dia segera melipat sayapnya dan membiarkan dirinya menukik
tajam. Beberapa meter dari permukaan, Sang burung membuka sayapnya
membuatnya melayang mulus dan mendarat di sisi Sang Pencipta,
mendekatiNya dan menggerakkan kepala kecilnya untuk menyentuhNya.
Sang burung kini sangat yakin, langit tembaga dan awan emas tak lagi
menjadi hal yang penting baginya, berada disisi Sang Pencipta adalah
keinginannya, apapun yang selain itu tidak membuatnya bergerak
mengepakkan sayapnya.
__________________________________________________
It supposed to be more poetic...hahahah~ tapi aku ga tahan untuk to the point :D hahaha~ jadinya agak nanggung :D hope you still can enjoy it :)
Betapa Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa baik :D kita mungkin sudah siap kehilangan segala hal ketika kita memutuskan untuk ikut Tuhan termasuk meletakkan keinginan dan cita-cita kita di atas altar untuk disembelih namun Tuhan adalah Tuhan yang baik, Dia tidak akan mematikan impian kita namun justru akan menambahkan value dan tujuan yang lebih jelas bahkan tak jarang Dia memberikan pada kita lebih daripada apa yang kita pernah bayangkan :D So, jauhkan pikiran kita tentang Tuhan yang selalu menuntut ini dan itu. Dia adalah Allah pemberi :) jika tidak, tidak mungkin Dia mengaruniakan AnakNya yang Tunggal pada kita :D
Have a blessed day!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar